Di saat ini tentu telah banyak yang mulai menyesuaikan diri dengan pola konsumsi dan kegiatan setiap harinya sepanjang bulan puasa. Tetapi, terdapat sejumlah golongan atau keadaan kesehatan tertentu ketika menjalani ibadah puasanya membutuhkan perhatian tersendiri, agar melakukan puasa secara mulus dan tak mengancam kesehatannya. Apakah ibu hamil dan pengidap maag termasuk?
Ibu Hamil Dan Menyusui
Jika ibu dan bayi pada kondisi baik, sehat, dan bugar dibolehkan melakukan puasa. Tetapi, bila mempunyai kondisi kesehatan khusus ketika hamil atau menyusui hendaknya konsultasikan diri lebih dahulu buat diberi penilaian pantas atau tidak oleh dokter.
Untuk yang ada pada kondisi sehat dan ingin melakukan puasa, amat perlu untuk mengkonsumsi asupan yang mengandung gizi dan seimbang dengan porsi yang sesuai ketika sahur dan buka. Ke depannya asupan itu jadi cadangan nutrisi dan energi ibu sepanjang menjalani ibadah puasa. Jumlah kalori sekurang-kurangnya yang dibutuhkan ibu menyusui dan ibu hamil di trimester 1 kira-kira 1800 kkal per hari, dan untuk ibu hamil pada trimester 2 dan 3 diperhitungkan butuh tambahan 300-400 kkal per hari dari keseluruhan kalori harian saat sebelum hamil. Tambahan ini sepadan dengan satu tangkap roti isi atau semangkuk salad komplet. Janganlah lupa pilihlah asupan sehat yang banyak mengandung nutrisi, guna mencukupi keperluan bayi saat di kandungan atau sepanjang menyusui.
Kecuali itu tidak lupa pula minum sedikitnya 8 gelas air putih ditambah lagi dengan buah-buahan dan cairan lain dalam satu hari, sejak ketika buka sampai akhir sahur. Jika anda mengalami intensitas buang air kecilnya berkurang atau warnanya jadi kuning gelap malah kecoklat-coklatan, hendaknya secepatnya batalkan puasa.
Ibu hamil dan menyusui yang bisa mencegah stres dapat dijamin kesehatannya akan lebih gampang terawat. Stres akan merusak kestabilan hormon yang dapat berpengaruh jelek untuk kehamilan dan proses menyusui itu sendiri. Supaya sepanjang puasa anda lebih bugar dan kadar stres berkurang, anda dapat upayakan tidur siang buat mempertahankan supaya tak kecapekan.
Khusus bagi ibu menyusui yang pula memompa ASI, hendaknya dilakukan lebih sering pada malam hari. Kecuali lantaran prolaktin (hormon yang menghasilkan ASI) yang tinggi ketika malam hari, pompa ASI pada malam hari dikerjakan buat memprediksi pembuatan ASI yang barangkali akan berkurang di siang hari.
Tetapi bila ada tanda-tanda dehidrasi, bayi jadi rewel terus meski telah disusui, dan tanda-tanda seperti gemetaran, keringat dingin, atau lemah pada ibu, tidak boleh memaksakan diri lantaran tak ada salahnya buat membatalkan puasa pada kondisi itu.
Pengidap maag
Tidak sedikit pengidap maag yang diizinkan untuk melakukan puasa, tetapi dengan strategi tersendiri supaya maag tak kumat, terkecuali yang tengah pada kondisi penyakit kronis.
Alangkah baiknya pengidap maag tak kelamaan membiarkan perutnya kosong, upayakan terus makan sahur sampai mendekati imsak, sehingga tempo perut kosong jadi lebih pendek. Sesudah makan sahur upayakan pula untuk tak kembali tidur, bila mau tidur maka berikan jarak lebih kurang 3 jam sesudah makan, supaya santapan telah melalui lambung dan asam lambung tak naik (menderita refluks) karena isi lambung yang penuh sesudah makan. Anda dapat isi saat itu dengan mengaji atau berzikir yang merupakan aktivitas yang diberkahi selaras sabda Rasulullah.
Jauhi asupan yang pedas, terlampau banyak minyak, kaya gas, asam, dan mengkonsumsi minuman yang bersoda dan memiliki kandungan cafein, seperti kopi dan teh. Makanan dan minuman yang banyak mengandung zat itu memiliki resiko buat menyulut munculnya tanda-tanda maag dan dapat menyebabkan puasa tak enak.
Mudah-mudahan ulasana di atas dapat menolong anda dengan kondisi tertentu guna tetap dapat menjalani ibadah puasa secara mulus.
Malas Olahraga?7 Masalah Ini Bisa Terjadi Pada Tubuh
by Team 4 Mar 2022
5 Destinasi Wisata Hits di Batam yang Harus Anda Datangi
by Team 16 Mar 2022