Kericuhan terjadi antara warga dan aparat belum juga usai saat proses pengukuran tanah untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Berikut kesaksian beberapa warga Wadas saat konferensi pers secara daring dengan LBH Jogja dan lembaga hukum lainnya, Kamis (10/2).
Sembunyi di hutan semalam
Salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya menceritakan kondisi Wadas saat terjadi pengepungan oleh aparat. Ia menceritakan sejumlah warga lari ke hutan karena takut dengan aparat. Bahkan, warga harus bersembunyi semalaman karena takut dikejar aparat.
“Kita lari di hutan dari awal pengepungan, bermalam di alas (hutan) sampai siang satu hari. Kita dikejar-kejar sampai malam itu,” kata salah seorang warga, Kamis (10/2).
Sebagian warga masih bersembunyi di hutan
Dikatakannya, sebagian warga hingga saat ini masih memilih bersembunyi, entah itu di hutan atau di manapun tempat yang sekiranya aman untuk berlindung.
“Sampai sekarang masih ada yang di alas belum berani turun karena tetap dikejar kalau mereka lihat. Jadi belum berani turun,” imbuhnya.
Warga sebut dikejar preman bawa anjing pelacak
Dikatakannya, warga juga dikejar-kejar oleh preman ke hutan dengan membawa anjing pelacak.
“Apalagi preman-preman itu ngejar ke alas bawa anjing buat ngejar kita,” urainya.
Anak-anak takut bersekolah
Sementara itu, seorang warga lain mengatakan bahwa kondisi Wadas masih sama seperti kemarin. Aparat masih berjaga dan menurutnya jumlah aparat jauh lebih banyak.
“Masih sama seperti hari kemarin Brimob atau preman-preman masih sama seperti kemarin. Bahkan lebih banyak lagi,” ujarnya.
“Anak-anak sekolah diceritakannya belum berani untuk masuk sekolah. Mereka masih ketakutan. Traumanya belum dipulihkan lagi,” imbuhnya.
10 truk polisi masuk Wadas pada Kamis (10/2)
Warga lainnya menyebutkan ada 10 truk polisi yang masuk Wadas hari Kamis (10/2). Dalam truk itu terdapat anjing pelacak yang digunakan untuk melacak keberadaan warga di hutan.
“Siang ada 10 truk polisi masuk dan disitu dilengkapi aparat sama senjata lengkap. Informasi warga satu truknya, ada satu truk anjing pelacak. Kabarnya mau dilepas di hutan ngelacakin warga yang ngumpet di hutan,” sebutnya.
Kondisi Wadas masih menakutkan
Menurutnya, kondisi Wadas saat ini begitu menakutkan. Oleh karena itu warga memilih bubar dan mencari tempat aman.
“Karena kondisi saat ini menakutkan sekali dan warga bubar mencari keamanan masing-masing. Yang penting tidak di Wadas,” pungkasnya.(dbs) (hajinews)
Ini 4 Bahan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur Penggunaannya
by Team 10 Agu 2022
5 Tempat Glamping Jogja dengan Nuansa Mengesankan
by Team 10 Agu 2022
Hadiah Terbaik Anak kepada Ibu
by Team 18 Mar 2022