Indonesia Waspada, Dokter Reisa Membunyikan Alarm Bahaya

11 Feb 2022  | 777x | Ditulis oleh : Team
Indonesia Waspada, Dokter Reisa Membunyikan Alarm Bahaya

Juru Bicara Pemerintah mengenai Covid-19 Reisa Broto Asmoro memperingatkan masyarakat untuk waspada perihal kasus penularan Covid-19 beserta varian baru Omicron di Indonesia.

Menurutnya, kasus penularan Covid-19 beserta varian baru Omicron masih akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Sebab, ahli dan data menyatakan karakteristik Omicron yakni penularan cepat dan banyak, namun dengan tingkat keparahan lebih rendah dari varian sebelumnya.

“Dengan adanya peningkatan kasus harian ini juga merupakan tanda bahwa tracing, dan testing di Indonesia berjalan dengan baik,” kata Dokter Reisa dalam keterangan persnya, Kamis (10/2/2022).

Lebih lanjut, Dokter Reisa menyebut seseorang biasanya tanpa gejala ketika terjangkiti varian Omicron.

Hal itu yang membuat pasien bisa menjalani isoman.

Sementara, syarat pasien bisa menjalani isoman hanya yang ringan dan tanpa gejala dengan hasil PCR positif.

Kemudian, syarat lainnya adalah pasien berusia maksimal 45 tahun, tidak memiliki komorbid, dapat mengakses telemedicine atau layanan kesehatan lainnya, dan berkomitmen untuk tetap melakukan isoman sebelum diizinkan keluar.

Lalu syarat rumah yakni memiliki kamar terpisah atau lantai terpisah, kamar mandi dalam rumah terpisah dengan penghuni lainnya, dan memiliki pulse oksimeter.

“Hal ini merujuk pada SE Menkes nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 varian Omicron yang ditetapkan 17 Januari lalu,” jelasnya.

Reisa memberikan tips menjalani isoman di rumah.

Pertama, pasien harus mengikuti instruksi tenaga kesehatan.

Jika pasien memiliki kadar oksigen 90 persen persen atau lebih tetap rajin menghubungi tenaga kesehatan melalui layanan telemedecine.

Namun, ketika kadar oksigen pasien di bawah 90 persen, segera menghubungi penyedia layanan kesehatan agar mendapat perawatan di RS.

“Ingat, pasien jangan melakukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan,” tutur dia.

Sebagai informasi tambahan, pemerintah saat ini juga terus melakukan langkah antisipasi menyikapi potensi penularan Omicron yang tinggi dengam mempercepat vaksinasi agar seseorang tidak menderita pemberatan ketika terjangkiti virus tersebut.

Kemudian, pemerintah melakukan penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment), penyediaan telemedicine bagi pasien yang isolasi mandiri (isoman), maupun penyediaan tempat tidur di tempat karantina terpusat.(dbs) -hajinews-

 

#Tag
Artikel Terkait
Mungkin Kamu Juga Suka
Rajakomen
Scroll Top