Ketika Seorang Wanita Berhenti Berharap
by Team, 17 Agu 2024
Akan ada suatu masa dimana seorang perempuan berhenti berharap
Menutup semua pintu dari segala rasa cemas dan memberikan jarak antara dirinya dan "dunia"
Terdiam saat semua orang di sekelilingnya tertawa
Serta merasa "biasa saja" ketika semua orang mulai saling beradu luka
Memilih menarik diri dari kerumunan dan lebih menikmati kesendirian
Mengingat kembali masa-masa suram namun rasanya sudah tak lagi menyakitkan
Melihat daftar orang-orang yang pernah menyakiti, namun tak bisa lagi untuk membenci
Menatap kenangan akan sedikit bahagia yang pernah menyapa namun rasanya mulai "biasa saja"
Entahlah, mungkin ini yang namanya "Mati Rasa"
Titik terendah depresi seorang wanita
Level tertinggi dari "Terserah" yang seringkali terbungkus mesra oleh pasrah
Lebih memilih untuk menjadi makhluk tak kasat mata dan menikmati hidup dengan "caranya"
Tidak lagi mempedulikan omongan orang lain sebab semua hal kini hanya tentang dirinya
Memulihkan diri sendiri dari sakit yang menjangkit, hidup yang rumit dan abai yang terungkit..
Tidak ada yang sempurna, betul! Tapi, sakinah bukan berarti harus menunggu kesempurnaan dahulu.
Kehangatan pasangan di rumahnya adalah kebutuhan yang paling diidamkan.
Di sini referensi-nya adalah Tuhan.
Setiap berharap pasti ada kecewa, bahkan ketika berharap kepada Tuhan. Tetapi, Tuhan sudah mempersiapkan
jalan yang akan kita lalui nantinya beserta "poin2" plusnya bisa berupa kita tambah kenal banyak orang, kita jadi
lebih sabar, atau lainnya. Rejeki tidak hanya berupa uang. tetapi bisa jadi kita di mudahkan segala urusan,
bertemu dengan orang2 baik, bekerja di lingkungan yang baik, keluarga yang harmonis atau lain sebagainya.
Pandanglah sekitar anda, banyak yang harus Anda syukuri walaupun sedang dalam keadaan terpuruk sekalipun.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya