Islam Melarang Riba, Berikut Alasannya
by Team, 19 Agu 2022
Di dunia modern saat ini, kebanyakan orang hidup dengan pinjaman. Lembaga yang memberikan pinjaman biasanya mengenakan tingkat bunga yang tinggi dan tampaknya tidak ada batasan berapa banyak bunga yang dapat mereka pakai, itu bisa bervariasi antara 10 persen dan 35 persen dan bahkan lebih.
Dalam banyak kasus, peminjam tidak akan dapat membayar kembali pinjaman mereka karena tingkat bunga yang tinggi. Hal ini sementara tidak dipandang sebagai sesuatu yang tidak bermoral menurut standar dunia, tetapi menurut Islam ini adalah riba dan dilarang.
Berikut merupakan penjelasan menurut Sheikh Ahmad Saad, seorang pembicara internasional dan direktur pendiri Ihsan Institute of Arabic & Islamic Studies-UK yang dapat membantu Anda dalam mengetahui tentang riba.
Bahaya Riba
Islam telah mengikuti praktik agama monoteistik yang melarang riba dan menyatakan perang berbasis nilai terbuka di atasnya. Di dalam Alquran disebutkan:
“Wahai orang-orang yang beriman! Berhati-hatilah terhadap (kewajibanmu) kepada Allah dan tinggalkanlah sisa (kewajiban) dari riba, jika kamu orang-orang yang beriman. Tetapi jika kamu tidak melakukannya, maka diberitahulah perang dari Allah dan Rasul-Nya; dan jika Anda bertobat, maka Anda akan memiliki modal Anda; kamu tidak akan membuat (orang yang berutang) menderita kerugian, dan kamu tidak pula dirugikan.” (QS. Al-Baqarah 2:278-279)
Mengapa Riba Dilarang dalam Islam?
Alquran melanjutkan dan memberikan gambaran tentang orang-orang yang terlibat dalam transaksi berbasis riba. Ini menunjukkan efek psikologis yang akan terjadi pada mereka, dengan mengatakan:
“Orang-orang yang menelan riba tidak dapat bangkit kecuali seperti orang yang telah disujud oleh setan dengan sentuhannya. Itu karena mereka mengatakan, perdagangan hanya seperti riba; dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa yang kemudian datang peringatan dari Tuhannya, kemudian dia berhenti, dia akan mendapatkan apa yang telah berlalu, dan urusannya ada di tangan Allah; dan barang siapa kembali (ke sana) ini adalah penghuni neraka; mereka akan tinggal di dalamnya.” (Al-Baqarah 2:275)
Alquran memperingatkan orang-orang yang masuk ke dalam riba bahwa hidup mereka akan kosong dari berkah apapun.
Bahaya Psikologis dan Moral
Riba menanamkan manusia dengan korupsi dan membawanya dari tujuan utama keberadaannya dan menjadikannya budak uang. Riba mengubahnya dari manusia menjadi pencari uang yang dibutakan oleh uang dan bagi siapa uang adalah hal terpenting dalam hidup.
Dalam mencari uang, orang seperti itu akan memutarbalikkan kebenaran, melanggar moral, dan menghancurkan nilai-nilai. Riba berkembang biak dalam kekikiran dan keserakahan manusia, dua penyakit yang akan menyebabkan banyak sifat buruk lainnya seperti pengecut, kemalasan, dan hal-hal lain.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya